STUDI TIRU, MALANG JAWA TIMUR

 

Pada saat ini Kota Yogyakarta dihadapkan pada kondisi darurat sampah akibat akan ditutupnya TPA Piyungan pada waktu dekat ini. Segala upaya pengelolaan sampah perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan pengelolaan sampah sekaligus memperpanjang masa guna TPA Piyungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta Melakukan perjalanan Studi Tiru ke Malang, Jawa Timur guna menambah wawasan baru untuk mengembangkan pengetahuan yang ada agar mampu meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan sampah. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh kota-kota yang lain di Indonesia, guna mengembangkan wawasan dan berinovasi dalam menerapkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Kota Yogyakarta.

Studi Tiru kali ini dilakukan pada 4 lokasi yaitu:

  1. Bank Sampah Malang telah berhasil mengelola sampah di Kota Malang, dengan melibatkan warga masyarakat dan mampu memilah 72 jenis sampah bernilai ekonomi dengan kapasitas pengolahan lima ton per hari.
  2. TPST3R Mulyoagung Bersatu mampu memilah sebanayak 45% volume sampah yang siap digunakan kembali, 39% menjadi pupuk kompos dan 16% yang diangkut ke TPA.
  3. TPA Tlekung mengelola kurang lebih 120 ton sampah di wilayah kota batu dan mampu menanganani 86% dari total sampah yang ada. Presentasi tersebut, sudah lebih tinggi dibandingkan target pengelolaan sampah nasional sebesar 70%.
  4. Desa Wisata Sumbergondo memiliki inovasi pengelolaan sampah dengan incenerator dengan filter udara yang mengubah menjadi abu, gas sisa pembakaran, partikulat dan panas.

Harapannya dengan adanya Studi Tiru pada keempat lokasi tersebut, Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta dapat memperoleh peningkatan wawasan serta pembelajaran yang akan bermanfaat bagi peningkatan kapasitas Forum bank Sampah Kota Yogyakarta sebagai Pembina Bank Sampah di lingkungan Kota Yogyakrta.